Featured Articles
All Stories

Selasa, 06 Desember 2022



PENGUSAHA SUKSES - Pendiri Unilever ini dikenal lahir dengan nama lengkap William Hesketh Lever. Ia lahir pada tanggal 19 September 1851 di Bolton, Inggris. Hesketh bersama dengan saudaranya yang lain merupakan salah satu bangsawan Inggris. Ia bersekolah di sekolah swasta hingga usia 9 tahun.

Setelahnya, ayahnya memasukkan William ke sekolah gereja. Disana ia menimba ilmu hingga usia 15 tahun. Pada waktu itu, pendidikan merupakan hal yang istimewa. Tak lama kemudian, William mulai membantu ayahnya menjalankan bisnis grosir di kota Bolton, Inggris.

Menemukan Sabun Cuci Sunlight

Setelah beberapa tahun bekerja bersama ayahnya, William berhasil membuat dan memproduksi sabun cuci bernama Sunlight. Melihat peluang yang bagus, William kemudian mencoba masuk ke dalam bisnis sabun cuci rumahan pada tahun 1885. Untuk itu, ia menyewa pabrik sabun kecil yang tidak menguntungkan dan berusaha mengembangkannya.

Ia berencana untuk memproduksi dan memasarkan berbagai produk berkualitas tinggi dengan harga yang berbeda. Ia menggunakan strategi berdasarkan pengalamannya dengan produk mentega dan produk komoditas lainnya sebelumnya. Alih-alih ia menjual sabun berdasarkan beratnya yang kala itu banyak beredar di pasaran. William memotongnya menjadi beberapa ukuran kecil yang mudah diatur dan dibungkus satu per satu.

Mendirikan Level Brothers

Pada tahun 1886, bersama dengan saudaranya yakni James Lever, William kemudian mendirikan perusahaan bernama Lever Brothers yang merupakan cikal bakal Unilever. Perusahaan yang didirikan oleh William ini menjadi perusahaan pertama yang memproduksi sabun dari minyak nabati dan sekarang menjadi bagian dari Unilever multinasional Inggris.

Melalui perusahaannya tersebut, William mendaftarkan beberapa merk dagang untuk produknya diantaranya merk Sunlight. Sunlight menjadi sabun cuci rumah tangga yang cepat terkenal di Inggris. William juga mempopulerkan gaya hidup bersih di London melalui produk yang ia keluarkan. Selain itu, William juga memperkenalkan sabun cuci khusus pakaian dengan merk Sunlight Self-Washer Soap.

Selain itu, produk tersebut dengan cepat sukses secara global. Ini membuat Lever Brothers dengan cepat memasarkankan produk mereka di seluruh dunia. Salah satu alasan keberhasilan Lever Brothers melalui sabun mereka adalah adalah strategi dari William. Ia tidak hanya mengutamakan bagaimana penjualan produk itu bisa sukses, tetapi juga fokus pada pembuatan dan kualitas produknya.

Produk yang dibuat oleh William Lever yakni sabun cuci sangat laku keras. Pada akhir tahun 1887, Pabrik yang ia miliki dalam memproduksi sabun sudah tidak mampu untuk menambah kapasitas produksi. Pendiri Unilever ini memindahkan seluruh kegiatan produksinya ke lokasi baru di wilayah Birkenhead di Merseyside, Inggris.

Disana ia membeli lahan yang luas untuk membangun pabrik besar yang dapat meningkatkan produksi sabunnya. Di lokasi itu juga, Ia mendirikan desa bernama Port Sunlight yang menampung para pekerja di pabriknya. William sukses membawa Lever Brothers sebagai salah satu perusahaan produsen produk rumah tangga terkemuka di Inggris.

William Lever sang pendiri Unilever meninggal pada tanggal 7 Mei 1925. Ia wafat sebelum menyaksikan bergabungnya perusahaan yang dirikan menjadi salah satu perusahaan besar bernama Unilever.

Berdirinya Unilever

Pada tahun 1872, dua pengusaha Belanda bernama Jurgens dan Van den Bergh mendirikan perusahaan yang memproduksi margarin. Karena banyaknya pesaing dalam industri margarin di Belanda membuat Jurgen dan Van de Berth memutuskan bergabung dengan produsen margarin lain di Bohemia tahun 1920.

Dan pada tahun 1927, ada tiga perusahaan termasuk perusahaan Jurgen dan Van de Berth membentuk perusahaan bernama Margarine Unie yang berlokasi di Belanda. Ini dengan tujuan memperkuat perusahaan dengan adanya penggabungan tersebut.

Pada tahun 1930, Lever Brothers milik William Lever yang kala itu dipimpin oleh Frances D’Arcy Cooper bergabung dengan Margarine Unie. Penggabungan dua perusahaan berbeda negara ini merupakan hal yang tidak biasa pada waktu itu. Namun kedua perusahaan memiliki visi yang sama bahwa bahwa dengan penggabungan maka akan memperkuat jaringan global dan menciptakan peluang baru.

Akhirnya nama “Unilever” tercipta dari dua penggabungan perusahaan tersebut. Sejak kematian William Lever pada tahun 1925, Frances D’Arcy Cooper ditunjuk menjadi ketua Lever Brothers. Di era Cooper, salah satu tindakan revolusionernya adalah memimpin berbagai perusahaan yang ia pimpin termasuk Unilever menjadi satu perusahaan Inggris-Belanda.

Unilever pasca William Lever

Pada tahun 1930-an, Unilever terus mengembangkan bisnisnya dengan mempromosikan produknya di wilayah Amerika Latin. Untuk terus berkembang, Unilever mengadaptasi strategi baru di tahun 1940 dengan memperluas area bisnis mereka. Mereka juga menciptakan bisnis baru seperti produk makanan dan produk kimia.

Unilever menyadari bahwa hubungan antara pemasaran dan riset pengembangan produk menjadi fokus penting perusahaan. Oleh karena itu, Unilever memperluas kegiatannya dengan membuat kerjasama dengan dua perusahaan penting di Amerika, yakni perusahaan Thomas J. Lipton yang membuat produk teh kemasan dan pasta gigi merek Pepsodent pada tahun 1944.

Pada tahun 1957 Unilever melanjutkan aksinya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan pembuat makanan beku Inggris Bird Eye dan pada tahun 1961, Unilever bekerjasama dengan pembuat es krim Amerika yakni Good Humor.

Restrukturisasi Unilever

Pada 1980-an Unilever melakukan restrukturisasi revolusioner dengan menjual sebagian besar bisnis anak perusahaannya. Unilever berfokus pada bisnis inti perusahaan. Akhirnya produk makanan, perlengkapan mandi, deterjen, dan bahan kimia khusus dipilih sebagai bisnis utama atau inti Unilever.

Unilever Saat Ini

Saat ini, Unilever menjadi merek produk rumah tangga, perawatan pribadi, serta produk makanan paling banyak dikonsumsi di dunia. Pada tahun 2021, Unilever memperoleh pendapatan 52,44 miliar Euro. Unilever memiliki dua perusahaan utama yang berbasis di Rotterdam, Belanda dan di London, Inggris.

Dalam persaingan bisnis, Unilever masih memiliki dua pesaing utama bernama yakni Nestle dan perusahaan P & G. Unilever memiliki beberapa produk makanan di seluruh dunia seperti Blue Band, Ben and Jerry, Walls, dan Brooke bond. Untuk produk rumah tangga mereka memiliki merk Surf, Sun, Radiant, Domestos, dan Skip. Dan untuk produk perawatan pribadi, Unilever memiliki merk Ponds, Vaseline, Rexona, Lux, Dove, Lifebuoy, Pepsodent, Sunsilk dan Axe/Lynx.

Di Indonesia sendiri, distribusi produk Unilever dipegang oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Unilever yang beroperasi di Indonesia. Unilever Indonesia bersaing dengan Perusahaan Wings milik keluarga Katuari serta Indofood milik Anthonie Salim yang juga memproduksi produk rumah tangga di Indonesia.

William Lever Pendiri Unilever Yang Menemukan Sabun Cuci Sunlight

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - Pendiri Unilever ini dikenal lahir dengan nama lengkap William Hesketh Lever. Ia lahir pada tanggal 19 September 1851 di Bolton, Inggris. Hesketh bersama dengan saudaranya yang lain merupakan salah satu bangsawan Inggris. Ia bersekolah di sekolah swasta hingga usia 9 tahun.

Setelahnya, ayahnya memasukkan William ke sekolah gereja. Disana ia menimba ilmu hingga usia 15 tahun. Pada waktu itu, pendidikan merupakan hal yang istimewa. Tak lama kemudian, William mulai membantu ayahnya menjalankan bisnis grosir di kota Bolton, Inggris.

Menemukan Sabun Cuci Sunlight

Setelah beberapa tahun bekerja bersama ayahnya, William berhasil membuat dan memproduksi sabun cuci bernama Sunlight. Melihat peluang yang bagus, William kemudian mencoba masuk ke dalam bisnis sabun cuci rumahan pada tahun 1885. Untuk itu, ia menyewa pabrik sabun kecil yang tidak menguntungkan dan berusaha mengembangkannya.

Ia berencana untuk memproduksi dan memasarkan berbagai produk berkualitas tinggi dengan harga yang berbeda. Ia menggunakan strategi berdasarkan pengalamannya dengan produk mentega dan produk komoditas lainnya sebelumnya. Alih-alih ia menjual sabun berdasarkan beratnya yang kala itu banyak beredar di pasaran. William memotongnya menjadi beberapa ukuran kecil yang mudah diatur dan dibungkus satu per satu.

Mendirikan Level Brothers

Pada tahun 1886, bersama dengan saudaranya yakni James Lever, William kemudian mendirikan perusahaan bernama Lever Brothers yang merupakan cikal bakal Unilever. Perusahaan yang didirikan oleh William ini menjadi perusahaan pertama yang memproduksi sabun dari minyak nabati dan sekarang menjadi bagian dari Unilever multinasional Inggris.

Melalui perusahaannya tersebut, William mendaftarkan beberapa merk dagang untuk produknya diantaranya merk Sunlight. Sunlight menjadi sabun cuci rumah tangga yang cepat terkenal di Inggris. William juga mempopulerkan gaya hidup bersih di London melalui produk yang ia keluarkan. Selain itu, William juga memperkenalkan sabun cuci khusus pakaian dengan merk Sunlight Self-Washer Soap.

Selain itu, produk tersebut dengan cepat sukses secara global. Ini membuat Lever Brothers dengan cepat memasarkankan produk mereka di seluruh dunia. Salah satu alasan keberhasilan Lever Brothers melalui sabun mereka adalah adalah strategi dari William. Ia tidak hanya mengutamakan bagaimana penjualan produk itu bisa sukses, tetapi juga fokus pada pembuatan dan kualitas produknya.

Produk yang dibuat oleh William Lever yakni sabun cuci sangat laku keras. Pada akhir tahun 1887, Pabrik yang ia miliki dalam memproduksi sabun sudah tidak mampu untuk menambah kapasitas produksi. Pendiri Unilever ini memindahkan seluruh kegiatan produksinya ke lokasi baru di wilayah Birkenhead di Merseyside, Inggris.

Disana ia membeli lahan yang luas untuk membangun pabrik besar yang dapat meningkatkan produksi sabunnya. Di lokasi itu juga, Ia mendirikan desa bernama Port Sunlight yang menampung para pekerja di pabriknya. William sukses membawa Lever Brothers sebagai salah satu perusahaan produsen produk rumah tangga terkemuka di Inggris.

William Lever sang pendiri Unilever meninggal pada tanggal 7 Mei 1925. Ia wafat sebelum menyaksikan bergabungnya perusahaan yang dirikan menjadi salah satu perusahaan besar bernama Unilever.

Berdirinya Unilever

Pada tahun 1872, dua pengusaha Belanda bernama Jurgens dan Van den Bergh mendirikan perusahaan yang memproduksi margarin. Karena banyaknya pesaing dalam industri margarin di Belanda membuat Jurgen dan Van de Berth memutuskan bergabung dengan produsen margarin lain di Bohemia tahun 1920.

Dan pada tahun 1927, ada tiga perusahaan termasuk perusahaan Jurgen dan Van de Berth membentuk perusahaan bernama Margarine Unie yang berlokasi di Belanda. Ini dengan tujuan memperkuat perusahaan dengan adanya penggabungan tersebut.

Pada tahun 1930, Lever Brothers milik William Lever yang kala itu dipimpin oleh Frances D’Arcy Cooper bergabung dengan Margarine Unie. Penggabungan dua perusahaan berbeda negara ini merupakan hal yang tidak biasa pada waktu itu. Namun kedua perusahaan memiliki visi yang sama bahwa bahwa dengan penggabungan maka akan memperkuat jaringan global dan menciptakan peluang baru.

Akhirnya nama “Unilever” tercipta dari dua penggabungan perusahaan tersebut. Sejak kematian William Lever pada tahun 1925, Frances D’Arcy Cooper ditunjuk menjadi ketua Lever Brothers. Di era Cooper, salah satu tindakan revolusionernya adalah memimpin berbagai perusahaan yang ia pimpin termasuk Unilever menjadi satu perusahaan Inggris-Belanda.

Unilever pasca William Lever

Pada tahun 1930-an, Unilever terus mengembangkan bisnisnya dengan mempromosikan produknya di wilayah Amerika Latin. Untuk terus berkembang, Unilever mengadaptasi strategi baru di tahun 1940 dengan memperluas area bisnis mereka. Mereka juga menciptakan bisnis baru seperti produk makanan dan produk kimia.

Unilever menyadari bahwa hubungan antara pemasaran dan riset pengembangan produk menjadi fokus penting perusahaan. Oleh karena itu, Unilever memperluas kegiatannya dengan membuat kerjasama dengan dua perusahaan penting di Amerika, yakni perusahaan Thomas J. Lipton yang membuat produk teh kemasan dan pasta gigi merek Pepsodent pada tahun 1944.

Pada tahun 1957 Unilever melanjutkan aksinya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan pembuat makanan beku Inggris Bird Eye dan pada tahun 1961, Unilever bekerjasama dengan pembuat es krim Amerika yakni Good Humor.

Restrukturisasi Unilever

Pada 1980-an Unilever melakukan restrukturisasi revolusioner dengan menjual sebagian besar bisnis anak perusahaannya. Unilever berfokus pada bisnis inti perusahaan. Akhirnya produk makanan, perlengkapan mandi, deterjen, dan bahan kimia khusus dipilih sebagai bisnis utama atau inti Unilever.

Unilever Saat Ini

Saat ini, Unilever menjadi merek produk rumah tangga, perawatan pribadi, serta produk makanan paling banyak dikonsumsi di dunia. Pada tahun 2021, Unilever memperoleh pendapatan 52,44 miliar Euro. Unilever memiliki dua perusahaan utama yang berbasis di Rotterdam, Belanda dan di London, Inggris.

Dalam persaingan bisnis, Unilever masih memiliki dua pesaing utama bernama yakni Nestle dan perusahaan P & G. Unilever memiliki beberapa produk makanan di seluruh dunia seperti Blue Band, Ben and Jerry, Walls, dan Brooke bond. Untuk produk rumah tangga mereka memiliki merk Surf, Sun, Radiant, Domestos, dan Skip. Dan untuk produk perawatan pribadi, Unilever memiliki merk Ponds, Vaseline, Rexona, Lux, Dove, Lifebuoy, Pepsodent, Sunsilk dan Axe/Lynx.

Di Indonesia sendiri, distribusi produk Unilever dipegang oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Unilever yang beroperasi di Indonesia. Unilever Indonesia bersaing dengan Perusahaan Wings milik keluarga Katuari serta Indofood milik Anthonie Salim yang juga memproduksi produk rumah tangga di Indonesia.

Continue Reading→



PENGUSAHA SUKSES - Ettore Arco Isidoro Bugatti lahir pada 15 September 1881 di Milan, Italia. Ia lahir dari keluarga seniman. Ayahnya yang bernama Carlo Bugatti dikenal sebagai perancang dan pembuat furnitur Art Nouveau. Dia juga seorang desainer perhiasan terkenal. Sementara ibunya bernama Teresa Lorioli.

Ettore merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Setelah menyelesaikan sekolahnya, Ettore kemudian bergabung dengan Accademia di Belle Arti di Brera, Milan. Disana ia sempat belajar seni pahat. Namun pada saat itu juga ia menaruh minat pada pada modifikasi dan desain mobil. Ia memodifikasi sepeda motor roda tiga yang diberikan kepadanya sebagai hadiah pada usia empat belas tahun.

Merancang Prototipe Bugatti Pertama Kali

Menyadari potensinya, ayahnya kemudian mengirim Ettore mengikuti pelatihan teknologi. Pada tahun 1898, Ettore muda magang di Printti & Stucchi, sebuah perusahaan pabrikan mobil asal Italia. Pada tahun 1899 saat di Printti & Stucchi, Ettore Bugatti membuat mobil pertamanya yang memiliki empat mesin yang dikenal dengan nama Bugatti Tipe I. Mobil ini tidak pernah diproduksi secara komersial.

Tahun 1900 dengan bantuan keuangan Count Gulinelli, Ettore kemudian membuat prototipe mobil keduanya yakni mobil roda empat pertamanya. Mobil ini kemudian dikenal dengan Bugatti Type II yang mampumelaju hingga 37 mil per jam.

Pada musim semi tahun 1901, Bugatti Type II hasil ciptaan Ettore Bugatti dipamerkan di Milan Trade Fair. Disana ia kemudian menerima penghargaan dari Automobile Club de France.

Pindah ke Perancis

Disaat itu juga ia menarik perhatian Baron Adrien de Turckheim yang menawarinya pekerjaan di pabrik mobil Lorraine-Dietrich di Perancis. Pada tahun 1902, Ettore kemudian pindah ke Alsace, yang saat itu masih wilayah Kekaisaran Jerman. Di sana, ia bertugas di bagian produksi mobil.

Dengan cepat dia mulai memperbaiki Bugatti Tipe II dan pada tahun 1904, ia merancang dan memproduksi Bugatti tipe 3 hingga Tipe 7. Mobil-mobil ciptaan Ettore Bugatti ini kemudian disebut dengan nama ‘De Dietrich, License Bugatti’. Pada tahun 1904 Dietrich pabrikan tempat Ettore bekerja memutuskan untuk meninggalkan manufaktur mobil.

Ettore Bugatti kemudian bekerja sama dengan Mile Mathis. Keduanya sepakat mendirikan pabrik mereka di dekat Strasbourg, Perancis. Mobil yang mereka produksi dikenal dengan nama Mathis-Hermes atas Lisensi Bugatti. Pada tahun 1906, Ettore Bugatti memutuskan kerjasamanya dengan Mathis.

Ia selanjutnya mendirikan lokasi penelitian mobil di Illkirch-Graffenstaden di pinggiran Strasbourg. Di sana ia bekerja sama dengan pabrikan mesin pembakaran internal Jerman yang bernama Deutz AG. Tujuannya untuk memproduksi beberapa prototipe mobil.

Pada tahun 1907, Deutz AG kemudian menunjuknya sebagai Direktur Pabrik. Ia kemudian merancang prototipe Bugatti 8 dan prototipe Bugatti 9. Disamping bekerja di pabrik, ia juga bekerja di rumahnya membangun prototipe 10.

Mendirikan Merk Bugatti

Pada tahun 1909, Ettore Bugatti mendirikan perusahaan mobilnya sendiri bernama Automobiles E. Bugatti. Perusahaannya itu resmi berdiri di Molsheim, sebuah kota dekat Strasbourg, Perancis. Sejak membuat mobil bugatti pertama, Ettore Bugatti sudah menjual sekitar 75 unit mobil hingga tahun 1911.

Ia kemudian melanjutkan merancang mobil model baru dengan nama Bugatti tipe 13 pada tahun 1910 dan Bugatti Tipe 19 pada tahun 1911. Pada tahun 1912, Bugatti Tipe 19 ditampilkan di Paris Motor Show di bawah merek Peugeot. Produksi massal mobil ini dimulai pada tahun 1913. Selanjutnya mobil ini kemudian dikenal dengan nama BP1 Bébé atau Peugeot Bébé.

Pada tahun 1914, Ettore Bugatti memperkenalkan Tipe 13 sebagai mobil balap bermesin 4 silinder. Namun, saat Perang Dunia I pecah, Ia meninggalkan Molsheim dan pindah ke Italia dan kemudian kembali ke Prancis. Pada tahun 1915, saat berada di Prancis, Ia merancang mesin pesawat bermesin 16 silinder yang kemudian disebut Bugatti U-16.

Pada akhir Perang Dunia I, Bugatti kembali ke Molsheim dan melanjutkan produksinya. Tahun 1921, mobil buatannya memenangkan Brescia Grand Prix di Italia. Mobilnya kemudian dinamakan Bugatti Tipe 13 Brescia dan hingga tahun 1926, sudah 2.000 Bugatti Type 13 Brescia berhasil dibuat.

Pada tahun 1924, ia menciptakan Bugatti Type 35 yang sangat sukses di Grand Prix Lyon. Mobil ini menjadi mobil model balap Bugatti yang paling sukses dengan memenangkan lebih dari 1000 kali balapan pada masanya. Tahun 1931, Ettore Bugatti membuat Type 46 hingga tahun 1936. Mobil buatannya itu dikenal sebagai Bugatti Petite Royal yang merupakan model terakhir yang dirancang oleh Bugatti sendiri.

Ettore Bugatti Meninggal Dunia

Perusahaannya terus berkembang sampai tahun 1939. Putranya yang bernama Jean Bugatti meninggal dunia yang menjadi pukulan telak bagi Bugatti. Selain itu, terjadinya Perang Dunia II dan pencaplokan pabriknya di Molsheim oleh Nazi pimpinan Hitler, juga memberikan dampak bagi perusahaan tersebut.

Pasca perang dunia II selesai, Ettore Bugatti mengalami kelumpuhan. Dia meninggal dunia di Paris pada tanggal 21 Agustus 1947. Selanjutnya, ia kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga di Dorlisheim dekat Molsheim. Beberapa desain, mobil, dan benda pribadi Ettore Bugatti kini disimpan di Musée de la Chartreuse, Molsheim.

Pasca Kematian Ettore Bugatti dan kematian putranya Jean Bugatti tahun 1939, Perusahaan milik Bugatti tidak memiliki pemimpin yang cakap dalam mengembangkan perusahaan. Namun sekitar 8000 mobil berdasarkan desain Bugatti berhasil dibuat.

Perusahaan itu kemudian berjuang menghadapi masalah keuangan dan meluncurkan model terakhir pada tahun 1950-an. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1909 itu akhirnya dibeli oleh perusahaan suku cadang pesawat tahun 1960-an. Pada tahun 1990, seorang pengusaha Italia bernama Romano Artioli menghidupkan kembali perusahaan. Ia secara terbatas memproduksi mobil Bugatti dengan desain sporty dan mewah.

Dibeli oleh Grup Volkswagen

Tahun 1991, Mobil Bugatti tipe EB 110 resmi diperkenalkan. Mobil ini memiliki desain sporty dan mewah. Mobil ini dirancang oleh Tiziano Benedetti, Achille Bevini, dan Oliviero Pedrazzi.

Pada tahun 1998, perusahaan jerman Volkswagen AG memutuskan membeli kepemilikan Bugatti dari Romano Artioli. Selanjutnya mereka kemudian mendirikan Bugatti Automobile SAS di Molsheim sebagai anak perusahaan Volkswagen.

Supercar Bugatti Chiron

Pada awal tahun 1998, Prototipe pertama Bugatti yaitu Bugatti EB 118 diperkenalkan di Paris Auto Show. Mobil supor sport ini memiliki dua pintu dengan dengan ditenagai 555 tenaga kuda. Tahun 1999, Bugatti kemudian meluncurkan super car Bugatti Chiron pada Pada Pameran Mobil Internasional di Frankfurt.

Kemudian Supercar Bugatti Veyron diperkenalkan pertama kali di Tokyo Motor Show. Desain mobil ini dibangun oleh tim desain Volkswagen AG bernama Warkuss Hartmut. Sejak saat itu Bugatti dibawah kepemilikan grup Volkswagen terus mengembangkan dan memproduksi supercar dan hypercar Bugatti dengan desain futuristik dan tercepat.

Selain Bugatti Veyron dan Chiron, Bugatti juga memperkenalkan Bugatti Divo, Bugatti Bolide dan Bugatti Centodieci yang hanya diproduksi 10 unit saja. Serta Bugatti La Voiture Noire yang dikenal sebagai mobil paling mahal di dunia dengan harga 191,7 miliar dan hanya di produksi 1 unit saja.

Biografi Ettore Bugatti, Kisah Pendiri Bugatti Produsen Supercar Asal Perancis

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - Ettore Arco Isidoro Bugatti lahir pada 15 September 1881 di Milan, Italia. Ia lahir dari keluarga seniman. Ayahnya yang bernama Carlo Bugatti dikenal sebagai perancang dan pembuat furnitur Art Nouveau. Dia juga seorang desainer perhiasan terkenal. Sementara ibunya bernama Teresa Lorioli.

Ettore merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Setelah menyelesaikan sekolahnya, Ettore kemudian bergabung dengan Accademia di Belle Arti di Brera, Milan. Disana ia sempat belajar seni pahat. Namun pada saat itu juga ia menaruh minat pada pada modifikasi dan desain mobil. Ia memodifikasi sepeda motor roda tiga yang diberikan kepadanya sebagai hadiah pada usia empat belas tahun.

Merancang Prototipe Bugatti Pertama Kali

Menyadari potensinya, ayahnya kemudian mengirim Ettore mengikuti pelatihan teknologi. Pada tahun 1898, Ettore muda magang di Printti & Stucchi, sebuah perusahaan pabrikan mobil asal Italia. Pada tahun 1899 saat di Printti & Stucchi, Ettore Bugatti membuat mobil pertamanya yang memiliki empat mesin yang dikenal dengan nama Bugatti Tipe I. Mobil ini tidak pernah diproduksi secara komersial.

Tahun 1900 dengan bantuan keuangan Count Gulinelli, Ettore kemudian membuat prototipe mobil keduanya yakni mobil roda empat pertamanya. Mobil ini kemudian dikenal dengan Bugatti Type II yang mampumelaju hingga 37 mil per jam.

Pada musim semi tahun 1901, Bugatti Type II hasil ciptaan Ettore Bugatti dipamerkan di Milan Trade Fair. Disana ia kemudian menerima penghargaan dari Automobile Club de France.

Pindah ke Perancis

Disaat itu juga ia menarik perhatian Baron Adrien de Turckheim yang menawarinya pekerjaan di pabrik mobil Lorraine-Dietrich di Perancis. Pada tahun 1902, Ettore kemudian pindah ke Alsace, yang saat itu masih wilayah Kekaisaran Jerman. Di sana, ia bertugas di bagian produksi mobil.

Dengan cepat dia mulai memperbaiki Bugatti Tipe II dan pada tahun 1904, ia merancang dan memproduksi Bugatti tipe 3 hingga Tipe 7. Mobil-mobil ciptaan Ettore Bugatti ini kemudian disebut dengan nama ‘De Dietrich, License Bugatti’. Pada tahun 1904 Dietrich pabrikan tempat Ettore bekerja memutuskan untuk meninggalkan manufaktur mobil.

Ettore Bugatti kemudian bekerja sama dengan Mile Mathis. Keduanya sepakat mendirikan pabrik mereka di dekat Strasbourg, Perancis. Mobil yang mereka produksi dikenal dengan nama Mathis-Hermes atas Lisensi Bugatti. Pada tahun 1906, Ettore Bugatti memutuskan kerjasamanya dengan Mathis.

Ia selanjutnya mendirikan lokasi penelitian mobil di Illkirch-Graffenstaden di pinggiran Strasbourg. Di sana ia bekerja sama dengan pabrikan mesin pembakaran internal Jerman yang bernama Deutz AG. Tujuannya untuk memproduksi beberapa prototipe mobil.

Pada tahun 1907, Deutz AG kemudian menunjuknya sebagai Direktur Pabrik. Ia kemudian merancang prototipe Bugatti 8 dan prototipe Bugatti 9. Disamping bekerja di pabrik, ia juga bekerja di rumahnya membangun prototipe 10.

Mendirikan Merk Bugatti

Pada tahun 1909, Ettore Bugatti mendirikan perusahaan mobilnya sendiri bernama Automobiles E. Bugatti. Perusahaannya itu resmi berdiri di Molsheim, sebuah kota dekat Strasbourg, Perancis. Sejak membuat mobil bugatti pertama, Ettore Bugatti sudah menjual sekitar 75 unit mobil hingga tahun 1911.

Ia kemudian melanjutkan merancang mobil model baru dengan nama Bugatti tipe 13 pada tahun 1910 dan Bugatti Tipe 19 pada tahun 1911. Pada tahun 1912, Bugatti Tipe 19 ditampilkan di Paris Motor Show di bawah merek Peugeot. Produksi massal mobil ini dimulai pada tahun 1913. Selanjutnya mobil ini kemudian dikenal dengan nama BP1 Bébé atau Peugeot Bébé.

Pada tahun 1914, Ettore Bugatti memperkenalkan Tipe 13 sebagai mobil balap bermesin 4 silinder. Namun, saat Perang Dunia I pecah, Ia meninggalkan Molsheim dan pindah ke Italia dan kemudian kembali ke Prancis. Pada tahun 1915, saat berada di Prancis, Ia merancang mesin pesawat bermesin 16 silinder yang kemudian disebut Bugatti U-16.

Pada akhir Perang Dunia I, Bugatti kembali ke Molsheim dan melanjutkan produksinya. Tahun 1921, mobil buatannya memenangkan Brescia Grand Prix di Italia. Mobilnya kemudian dinamakan Bugatti Tipe 13 Brescia dan hingga tahun 1926, sudah 2.000 Bugatti Type 13 Brescia berhasil dibuat.

Pada tahun 1924, ia menciptakan Bugatti Type 35 yang sangat sukses di Grand Prix Lyon. Mobil ini menjadi mobil model balap Bugatti yang paling sukses dengan memenangkan lebih dari 1000 kali balapan pada masanya. Tahun 1931, Ettore Bugatti membuat Type 46 hingga tahun 1936. Mobil buatannya itu dikenal sebagai Bugatti Petite Royal yang merupakan model terakhir yang dirancang oleh Bugatti sendiri.

Ettore Bugatti Meninggal Dunia

Perusahaannya terus berkembang sampai tahun 1939. Putranya yang bernama Jean Bugatti meninggal dunia yang menjadi pukulan telak bagi Bugatti. Selain itu, terjadinya Perang Dunia II dan pencaplokan pabriknya di Molsheim oleh Nazi pimpinan Hitler, juga memberikan dampak bagi perusahaan tersebut.

Pasca perang dunia II selesai, Ettore Bugatti mengalami kelumpuhan. Dia meninggal dunia di Paris pada tanggal 21 Agustus 1947. Selanjutnya, ia kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga di Dorlisheim dekat Molsheim. Beberapa desain, mobil, dan benda pribadi Ettore Bugatti kini disimpan di Musée de la Chartreuse, Molsheim.

Pasca Kematian Ettore Bugatti dan kematian putranya Jean Bugatti tahun 1939, Perusahaan milik Bugatti tidak memiliki pemimpin yang cakap dalam mengembangkan perusahaan. Namun sekitar 8000 mobil berdasarkan desain Bugatti berhasil dibuat.

Perusahaan itu kemudian berjuang menghadapi masalah keuangan dan meluncurkan model terakhir pada tahun 1950-an. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1909 itu akhirnya dibeli oleh perusahaan suku cadang pesawat tahun 1960-an. Pada tahun 1990, seorang pengusaha Italia bernama Romano Artioli menghidupkan kembali perusahaan. Ia secara terbatas memproduksi mobil Bugatti dengan desain sporty dan mewah.

Dibeli oleh Grup Volkswagen

Tahun 1991, Mobil Bugatti tipe EB 110 resmi diperkenalkan. Mobil ini memiliki desain sporty dan mewah. Mobil ini dirancang oleh Tiziano Benedetti, Achille Bevini, dan Oliviero Pedrazzi.

Pada tahun 1998, perusahaan jerman Volkswagen AG memutuskan membeli kepemilikan Bugatti dari Romano Artioli. Selanjutnya mereka kemudian mendirikan Bugatti Automobile SAS di Molsheim sebagai anak perusahaan Volkswagen.

Supercar Bugatti Chiron

Pada awal tahun 1998, Prototipe pertama Bugatti yaitu Bugatti EB 118 diperkenalkan di Paris Auto Show. Mobil supor sport ini memiliki dua pintu dengan dengan ditenagai 555 tenaga kuda. Tahun 1999, Bugatti kemudian meluncurkan super car Bugatti Chiron pada Pada Pameran Mobil Internasional di Frankfurt.

Kemudian Supercar Bugatti Veyron diperkenalkan pertama kali di Tokyo Motor Show. Desain mobil ini dibangun oleh tim desain Volkswagen AG bernama Warkuss Hartmut. Sejak saat itu Bugatti dibawah kepemilikan grup Volkswagen terus mengembangkan dan memproduksi supercar dan hypercar Bugatti dengan desain futuristik dan tercepat.

Selain Bugatti Veyron dan Chiron, Bugatti juga memperkenalkan Bugatti Divo, Bugatti Bolide dan Bugatti Centodieci yang hanya diproduksi 10 unit saja. Serta Bugatti La Voiture Noire yang dikenal sebagai mobil paling mahal di dunia dengan harga 191,7 miliar dan hanya di produksi 1 unit saja.

Continue Reading→



PENGUSAHA SUKSES - August Horch dikenal sebagai pendiri Audi, sebuah perusahaan produsen mobil mewah asal Jerman. Audi saat ini dikenal cukup sukses dalam pangsa pasar mobil mewah secara global. Kecanggihan teknologi dan kinerja menjadi andalan mobil asal Jerman ini. Audi juga menjadi pesaing utama bagi Mercedes-Benz dan BMW dalam hal penjualan mobil mewah yang berkelas.

Perusahaan Audi dikenal dengan logo atau lambang empat cincin di mobil mereka. Semuanya berkat August Horch dalam membangun perusahaan mobil tersebut sehingga menjadi salah satu produsen mobil tersukses di Eropa. Bagaimana kisahnya?

Biodata August Horch

Nama August Horch

Lahir 12 Oktober 1868, Winningen, Jerman

Wafat 3 Februari 1951, Münchberg, Jerman

Dikenal Pendiri Perusahaan AUDI

Biografi August Horch

August Horch lahir di kota Winningen, Jerman barat pada tanggal 12 Oktober 1868. Horch sangat menyukai mesin sejak usia muda. Saat remaja, August Horch bekerja sebagai pegawai magang harian konstruksi mesin di Mittweida. Dengan begiitu keterampilannya mengenai mesin cepat berkembang. Ia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Ilmu Terapan di Mittweida,

Pada tahun 1896, Ia bekerja di pabrik otomotif Mannheim milik Karl Benz yang merupakan pendiri dari Mercedes Benz. Karena keterampilannya dalam mesin mobil, Ia dengan cepat naik jabatan menjadi kepala departemen perakitan kendaraan bermotor milik Karl Benz.

Mendirikan Bengkel Horch & Cie

August Horch bekerja di perusahaan milik Karl Benz selama tiga tahun. Disana ia banyak belajar tentang industri otomotif yang masih baru. Ia kemudian mendirikan bengkel kendaraan bermotor dengan nama ‘Horch & Cie’ di Cologne-Ehrenfeld, Jerman.

Disana ia mulai merancang dan mendesain mobilnya sendiri. Mobil buatannya itu ditenagai oleh dua silinder yang terpasang di depan. Ia juga mendesain ruang bakar kendaraan yang inovatif dengan bak mesin yang ringan. Prototipe mobil pertama buatan August Horch diuji pada bulan Januari 1901.

Beberapa tahun setelahnya, Pendiri Audi ini mulai bereksperimen dengan konsep canggih seperti penggerak poros ke roda kendaraan. Penggunaan roda gigi berbahan baja nikel krom. Ia selanjutnya membangun beberapa mobil dengan mesin dua silinder dengan tenaga 4,5 sampai 5 HP. 

Mendirikan Perusahaan A. Horch Motorwagenwerke AG

Pada tahun 1904, August Horch kemuudian mendirikan perusahaan patungan bernama A. Horch Motorwagenwerke AG di Zwickau, Jerman. Mobil buatan mereka menjadi mobil berkualitas dengan mesin empat silinder dengan tenaga 22 dan 40 HP. Pada tahun 1908 lebih dari 100 mobil berhasil dibuat oleh perusahaan itu. 

Namun Hubungan antara Horch dan dewan pengawas perusahaannya kemudian memburuk. Akibatnya Ia keluar dari perusahaan A. Horch Motorwagenwerke AG pada tanggal 16 Juni 1909. Satu bulan setelah pengunduran dirinya, August Horch mendirikan perusahaan otomotif baru di Zwickau. 

Pendiri Perusahaan Mobil AUDI

Kesepakatan dengan Perusahaan pertamanya yakni A. Horch Motorwagenwerke AG melarangnya menggunakan nama Horsch dalam bisnis otomotif. Kemudian Franz Fikentscher rekan Horsch menyarankan Horch memilih nama AUDI yang dalam bahasa Jerman berarti “mendengarkan”. Tahun 1909, Audi Automobilwerke resmi didirikan oleh August Horch di Zwickau, Jerman.

Audi Automobilwerke kemuduian memulai produksi mobilnya pada tahun 1911. Adalah mobil Audi Tipe A 10/22 yang dibuat dari tahun 1912 hingga 1914. Kemudian selanjutnya mereka memproduksi Mobil Audi Tipe C 14/35.

Mobil buatannya kemudian memenangkan Reli Alpine di Austria dimana August Horch sendiri yang menjadi pembalapnya. Selanjutnya Audi Model K kemudian diperkenalkan dengan menggunakan penggerak kiri standar dan pergantian gigi pada awal tahun 1920.

Selajutnya August Horch kemudian menjadi ahli teknis otomotif para pejabat di Berlin, Jerman. Atas prestasinya dibidang otomotif, Pendiri Audi ini dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Braunschweig College of Advanced Technology pada tahun 1922.

Pada tahun 1927, Audi Automobilwerke meluncurkan Audi tipe R 1927 dengan delapan silinder. Pasca perang dunia I keuangan Jerman porak poranda, hal ini juga berdampak pada perusahaan Audi. Ini kemudian menyebabkan DKW JS Rasmussen menguasi saham mayoritas Audi pada tahun 1928.

Membentu Auto Union AG

Pada tahun 1932, Bank Negara Saxony menyerukan pembentukan Auto Union AG. Pembentukan ini mewakili kombinasi dari Audiwerke AG, Horchwerke AG, Zschopauer Motorenwerke JS Rasmussen AG (DKW) serta divisi mobil Wanderer Werke.

August Horch sebagai pendiri Audi memiliki kursi di dewan pengawas Auto Union. Pasca pembentukan tersebut, Mobil Audi terus diproduksi dan berkembang hingga tahun 1930 dengan penggerak roda depan dan desain aerodinamis.

Selama perang dunia II, August Horch memilih tinggal di Berlin. Namun ia memilih pindah ke Saxony untuk menghindari pengeboman yang dilakukan oleh Sekutu. Pada tahun 1945, August Horch melarikan diri dari Chemnitz yang diduduki Soviet dan memilih menetap di Münchberg.

Selanjutnya Pabrik mobil Audi Auto Union di Chemnitz, Zwickau dan Zschopau hentikan. Namun kemudian dibentuk kembali pada tahun 1949 dengan nama Auto Union GmbH, yang berkantor pusat di Ingolstadt, Jerman. August Horch menjadi dewan kehormatan di perusahaan baru itu.

Pendiri Audi ini meninggal pada usia 83 tahun pada tanggal 3 Februari 1951. Atas pencapaiannya tersebut, August Horch menerima penghargaan sebagai sosok berpengaruh dalam bidang otomotif di Hall of Fame Otomotif Amerika dan Eropa. Namanya juga diabadikan sebagai nama museum otomotif dengan nama The August Horch Museum di Audi Straße, Jerman.

Audi Saat Ini

Audi saat ini menjadi salah produsen kendaraan mewah terkenal di dunia. Pemilik Audi saat ini adalah grup Volkswagen yang memiliki 99 persen saham dari Audi. Grup Volkswagen mencaplok kepemilikan Audi AG pada tahun 1966.

Perusahaan yang didirikan oleh August Horch ini terus berkembang dan dikenal dengan mobil berteknologi dengan kinerja yang bagus. Desain interior Audi dibuat dengan baik dengan sistem penggerak semua roda yang menjadi ciri khas Audi.

Biografi August Horch, Kisah Insinyur Jerman Pendiri Perusahan Mobil Audi

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - August Horch dikenal sebagai pendiri Audi, sebuah perusahaan produsen mobil mewah asal Jerman. Audi saat ini dikenal cukup sukses dalam pangsa pasar mobil mewah secara global. Kecanggihan teknologi dan kinerja menjadi andalan mobil asal Jerman ini. Audi juga menjadi pesaing utama bagi Mercedes-Benz dan BMW dalam hal penjualan mobil mewah yang berkelas.

Perusahaan Audi dikenal dengan logo atau lambang empat cincin di mobil mereka. Semuanya berkat August Horch dalam membangun perusahaan mobil tersebut sehingga menjadi salah satu produsen mobil tersukses di Eropa. Bagaimana kisahnya?

Biodata August Horch

Nama August Horch

Lahir 12 Oktober 1868, Winningen, Jerman

Wafat 3 Februari 1951, Münchberg, Jerman

Dikenal Pendiri Perusahaan AUDI

Biografi August Horch

August Horch lahir di kota Winningen, Jerman barat pada tanggal 12 Oktober 1868. Horch sangat menyukai mesin sejak usia muda. Saat remaja, August Horch bekerja sebagai pegawai magang harian konstruksi mesin di Mittweida. Dengan begiitu keterampilannya mengenai mesin cepat berkembang. Ia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Ilmu Terapan di Mittweida,

Pada tahun 1896, Ia bekerja di pabrik otomotif Mannheim milik Karl Benz yang merupakan pendiri dari Mercedes Benz. Karena keterampilannya dalam mesin mobil, Ia dengan cepat naik jabatan menjadi kepala departemen perakitan kendaraan bermotor milik Karl Benz.

Mendirikan Bengkel Horch & Cie

August Horch bekerja di perusahaan milik Karl Benz selama tiga tahun. Disana ia banyak belajar tentang industri otomotif yang masih baru. Ia kemudian mendirikan bengkel kendaraan bermotor dengan nama ‘Horch & Cie’ di Cologne-Ehrenfeld, Jerman.

Disana ia mulai merancang dan mendesain mobilnya sendiri. Mobil buatannya itu ditenagai oleh dua silinder yang terpasang di depan. Ia juga mendesain ruang bakar kendaraan yang inovatif dengan bak mesin yang ringan. Prototipe mobil pertama buatan August Horch diuji pada bulan Januari 1901.

Beberapa tahun setelahnya, Pendiri Audi ini mulai bereksperimen dengan konsep canggih seperti penggerak poros ke roda kendaraan. Penggunaan roda gigi berbahan baja nikel krom. Ia selanjutnya membangun beberapa mobil dengan mesin dua silinder dengan tenaga 4,5 sampai 5 HP. 

Mendirikan Perusahaan A. Horch Motorwagenwerke AG

Pada tahun 1904, August Horch kemuudian mendirikan perusahaan patungan bernama A. Horch Motorwagenwerke AG di Zwickau, Jerman. Mobil buatan mereka menjadi mobil berkualitas dengan mesin empat silinder dengan tenaga 22 dan 40 HP. Pada tahun 1908 lebih dari 100 mobil berhasil dibuat oleh perusahaan itu. 

Namun Hubungan antara Horch dan dewan pengawas perusahaannya kemudian memburuk. Akibatnya Ia keluar dari perusahaan A. Horch Motorwagenwerke AG pada tanggal 16 Juni 1909. Satu bulan setelah pengunduran dirinya, August Horch mendirikan perusahaan otomotif baru di Zwickau. 

Pendiri Perusahaan Mobil AUDI

Kesepakatan dengan Perusahaan pertamanya yakni A. Horch Motorwagenwerke AG melarangnya menggunakan nama Horsch dalam bisnis otomotif. Kemudian Franz Fikentscher rekan Horsch menyarankan Horch memilih nama AUDI yang dalam bahasa Jerman berarti “mendengarkan”. Tahun 1909, Audi Automobilwerke resmi didirikan oleh August Horch di Zwickau, Jerman.

Audi Automobilwerke kemuduian memulai produksi mobilnya pada tahun 1911. Adalah mobil Audi Tipe A 10/22 yang dibuat dari tahun 1912 hingga 1914. Kemudian selanjutnya mereka memproduksi Mobil Audi Tipe C 14/35.

Mobil buatannya kemudian memenangkan Reli Alpine di Austria dimana August Horch sendiri yang menjadi pembalapnya. Selanjutnya Audi Model K kemudian diperkenalkan dengan menggunakan penggerak kiri standar dan pergantian gigi pada awal tahun 1920.

Selajutnya August Horch kemudian menjadi ahli teknis otomotif para pejabat di Berlin, Jerman. Atas prestasinya dibidang otomotif, Pendiri Audi ini dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Braunschweig College of Advanced Technology pada tahun 1922.

Pada tahun 1927, Audi Automobilwerke meluncurkan Audi tipe R 1927 dengan delapan silinder. Pasca perang dunia I keuangan Jerman porak poranda, hal ini juga berdampak pada perusahaan Audi. Ini kemudian menyebabkan DKW JS Rasmussen menguasi saham mayoritas Audi pada tahun 1928.

Membentu Auto Union AG

Pada tahun 1932, Bank Negara Saxony menyerukan pembentukan Auto Union AG. Pembentukan ini mewakili kombinasi dari Audiwerke AG, Horchwerke AG, Zschopauer Motorenwerke JS Rasmussen AG (DKW) serta divisi mobil Wanderer Werke.

August Horch sebagai pendiri Audi memiliki kursi di dewan pengawas Auto Union. Pasca pembentukan tersebut, Mobil Audi terus diproduksi dan berkembang hingga tahun 1930 dengan penggerak roda depan dan desain aerodinamis.

Selama perang dunia II, August Horch memilih tinggal di Berlin. Namun ia memilih pindah ke Saxony untuk menghindari pengeboman yang dilakukan oleh Sekutu. Pada tahun 1945, August Horch melarikan diri dari Chemnitz yang diduduki Soviet dan memilih menetap di Münchberg.

Selanjutnya Pabrik mobil Audi Auto Union di Chemnitz, Zwickau dan Zschopau hentikan. Namun kemudian dibentuk kembali pada tahun 1949 dengan nama Auto Union GmbH, yang berkantor pusat di Ingolstadt, Jerman. August Horch menjadi dewan kehormatan di perusahaan baru itu.

Pendiri Audi ini meninggal pada usia 83 tahun pada tanggal 3 Februari 1951. Atas pencapaiannya tersebut, August Horch menerima penghargaan sebagai sosok berpengaruh dalam bidang otomotif di Hall of Fame Otomotif Amerika dan Eropa. Namanya juga diabadikan sebagai nama museum otomotif dengan nama The August Horch Museum di Audi Straße, Jerman.

Audi Saat Ini

Audi saat ini menjadi salah produsen kendaraan mewah terkenal di dunia. Pemilik Audi saat ini adalah grup Volkswagen yang memiliki 99 persen saham dari Audi. Grup Volkswagen mencaplok kepemilikan Audi AG pada tahun 1966.

Perusahaan yang didirikan oleh August Horch ini terus berkembang dan dikenal dengan mobil berteknologi dengan kinerja yang bagus. Desain interior Audi dibuat dengan baik dengan sistem penggerak semua roda yang menjadi ciri khas Audi.

Continue Reading→



PENGUSAHA SUKSES - Koo In-Hwoi dikenal sebagai pendiri perusahaan LG Corporation, salah satu perusahaan menufaktur elektronik terbesar di dunia yang berasal dari Korea. Pada awalnya nama dari LG merupakan gabungan dari nama nama Lucky-Goldstar.

Dan pada awal berdirinya, LG bernama Lak Hui Chemical Industrial Corp yang bergerak di bidang industri kimia. Kini perusahaan LG Corporation yang didirikan oleh Koo In-Hwoi menjadi salah satu perusahaan manufaktur elektronik terkemuka di dunia. Bagaimana kisahhnya?

Biografi Koo In-Hwoi

Koo In-Hwoi yang juga disebut sebagai pendiri LG ini dilahirkan pada tanggal 27 Agustus 1907 di Gyeongsangnam-do yang kala itu masih disebut sebagai kekaisaran Korea. Ia menyelesaikan pendidikannya di Central Normal Higher School tahun 1924.

Setelah tamat, Koo In-Hwoi memilih menjadi seorang pengusaha. Tahun 1926, ia mulai berdagang berbagai jenis barang dan selanjutnya ia bekerja sebagai kepala kantor cabang surat kabar Dong-A Ilbo di Jisu, Korea.

Di tahun 1931, Koo In-Hwoi bersama dengan adiknya kemudian membuka toko di Gyeongsang Selatan. Namun usahanya ini menemui kerugian besar. Namun pendiri LG ini tidak menyerah. Ia kemudian berusaha kembali setelah mendapat modal dengan jaminan harta keluarganya.

Usahanya kali ini tidak sia-sia. Bisnisnya mulai merangkak dan berkembang dengan pesat. Ia kemudian mulai dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Kala itu ia juga menyumbangkan kekayaannya untuk perjuangan kemerdekaan Korea.

Mendirikan Lak Hui Chemical Industrial Corp

Setelah korea merdeka, ia kemudian memindahkan bisnisnya ke Busan, Korea Selan. Bisnisnya yakni mengimpor arang dari luar negeri. Pada tahun 1947, Koo In-Hwoi mendirikan Lak Hui Chemical Industrial Corp yang memproduksi krim wajah pertama di Korea dengan nama Lucky Cream.

Lak Hui biasa dilafalkan dengan sebutan Lucky. Bisnis yang bergerak dibidang industri kimia ini berjalan dengan dukungan keuangan dari Huh Man-jung, kerabat dari istrinya. Lak Hui atau Lucky ini kemudian memperluas portofolio bisnisnya mulai dari produk kosmetik, pasta gigi hingga plastik. Dan kemudian menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari.

Mendirikan Goldstar Co. Ltd

Setelah sukses dibidang industri kimia, Lucky milik Koo In-Hwoi ini selanjutnya mendirikan perusahaan Goldstar Co. Ltd di tahun 1958. Perusahaan ini berfokus di bidang elektronik. Goldstar inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari perusahaan LG Electronics Inc.

Goldstar inilah yang kemuudian memproduksi radio pertama di Korea. Mereka juga membuat kipas angin listrik, telepon, kulkas, televisi hitam-putih, AC dan mesin cuci di 10 tahun pertama sejak perusahaan berdiri.

Semua produk elektronik yang diproduksi diberi merk Goldstar. Sementara untuk kebutuhan rumah tangga Korea diproduksi oleh Lucky. Dimana kedua perusahaan ini dimiliki oleh Koo In-Hwoi.

Kedua perusahaan milik Koo tersebut tumbuh dengan pesat. Koo In-Hwoi memimpin kedua perusahaan ini hingga usia 62 tahun. Pada tanggal 31 Desember 1969, pendiri LG ini meninggal dunia di Seoul, Korea Selatan. Selain sebagai pendiri LG, ia juga menjabat sebagai Ketua Koran Internasional Busan dan Ketua Federasi Industri Korea.

Selanjutnya putra sulung dari Koo In-Hwoi yang bernama Koo Cha-kyoung mengambil alih kepemimpinan perusahaan Goldstar dan Lak Hui. Dibawah kepemimpinannya, kedua perusahaan ini mencapai pertumbuhan yang luar biasa. Pendapatatn perusahaan mencapai lebih dari 100 milyar won pada tahun 1978.

Sejarah LG

Di tahun 1983, Koo Cha-kyoung menggabungkan kedua perusahaan ini dengan nama Lucky-Goldstar. Selanjutnya setelah 25 tahun memimpin, Koo Cha-kyoung kemudian memberikan kursi kepemimpinan perusahaan kepada anaknya yakni Koo Bon-moo pada tahun 1995.

Dibawah kepemimpinan Koo Bon-moo, Lucky Goldstar kemudian akhirnya berganti nama menjadi LG seperti yang kita kenal sekarang. Adapun slogan perusahaan yakni ‘Life’s Good’.

LG dibawah kendali Koo Bon-moo menjadi grup perusahaan yang bergerak di berbagai sektor seperti Elektronik, bahan kimia, telekomunikasi, rekayasa, teknologi informasi dan pembangkitan listrik. Untuk sektor kimia bergerak dibawah kendali LG Chem Ltd.

Untuk sektor elektronik dikendalikan oleh LG Electronics Inc. Di tahun 2018, pendapatan perusahaan LG bahkan menembus angka 147,2 milyar dollar Amerika.

LG Group hingga saat ini tetap dikenal sebagai salah satu perusahaan manufaktur elektronik terkemuka di Korea dan di Dunia bersaing dengan perusahaan asal Korea lainnya yakni Samsung yang didirikan oleh Lee Byung Chul. Perusahaan ini memiliki 30 anak perusahaan yang tersebar diseluruh dunia.

Biografi Koo In-Hwoi, Kisah Pengusaha Korea Pendiri Perusahaan LG

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - Koo In-Hwoi dikenal sebagai pendiri perusahaan LG Corporation, salah satu perusahaan menufaktur elektronik terbesar di dunia yang berasal dari Korea. Pada awalnya nama dari LG merupakan gabungan dari nama nama Lucky-Goldstar.

Dan pada awal berdirinya, LG bernama Lak Hui Chemical Industrial Corp yang bergerak di bidang industri kimia. Kini perusahaan LG Corporation yang didirikan oleh Koo In-Hwoi menjadi salah satu perusahaan manufaktur elektronik terkemuka di dunia. Bagaimana kisahhnya?

Biografi Koo In-Hwoi

Koo In-Hwoi yang juga disebut sebagai pendiri LG ini dilahirkan pada tanggal 27 Agustus 1907 di Gyeongsangnam-do yang kala itu masih disebut sebagai kekaisaran Korea. Ia menyelesaikan pendidikannya di Central Normal Higher School tahun 1924.

Setelah tamat, Koo In-Hwoi memilih menjadi seorang pengusaha. Tahun 1926, ia mulai berdagang berbagai jenis barang dan selanjutnya ia bekerja sebagai kepala kantor cabang surat kabar Dong-A Ilbo di Jisu, Korea.

Di tahun 1931, Koo In-Hwoi bersama dengan adiknya kemudian membuka toko di Gyeongsang Selatan. Namun usahanya ini menemui kerugian besar. Namun pendiri LG ini tidak menyerah. Ia kemudian berusaha kembali setelah mendapat modal dengan jaminan harta keluarganya.

Usahanya kali ini tidak sia-sia. Bisnisnya mulai merangkak dan berkembang dengan pesat. Ia kemudian mulai dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Kala itu ia juga menyumbangkan kekayaannya untuk perjuangan kemerdekaan Korea.

Mendirikan Lak Hui Chemical Industrial Corp

Setelah korea merdeka, ia kemudian memindahkan bisnisnya ke Busan, Korea Selan. Bisnisnya yakni mengimpor arang dari luar negeri. Pada tahun 1947, Koo In-Hwoi mendirikan Lak Hui Chemical Industrial Corp yang memproduksi krim wajah pertama di Korea dengan nama Lucky Cream.

Lak Hui biasa dilafalkan dengan sebutan Lucky. Bisnis yang bergerak dibidang industri kimia ini berjalan dengan dukungan keuangan dari Huh Man-jung, kerabat dari istrinya. Lak Hui atau Lucky ini kemudian memperluas portofolio bisnisnya mulai dari produk kosmetik, pasta gigi hingga plastik. Dan kemudian menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari.

Mendirikan Goldstar Co. Ltd

Setelah sukses dibidang industri kimia, Lucky milik Koo In-Hwoi ini selanjutnya mendirikan perusahaan Goldstar Co. Ltd di tahun 1958. Perusahaan ini berfokus di bidang elektronik. Goldstar inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari perusahaan LG Electronics Inc.

Goldstar inilah yang kemuudian memproduksi radio pertama di Korea. Mereka juga membuat kipas angin listrik, telepon, kulkas, televisi hitam-putih, AC dan mesin cuci di 10 tahun pertama sejak perusahaan berdiri.

Semua produk elektronik yang diproduksi diberi merk Goldstar. Sementara untuk kebutuhan rumah tangga Korea diproduksi oleh Lucky. Dimana kedua perusahaan ini dimiliki oleh Koo In-Hwoi.

Kedua perusahaan milik Koo tersebut tumbuh dengan pesat. Koo In-Hwoi memimpin kedua perusahaan ini hingga usia 62 tahun. Pada tanggal 31 Desember 1969, pendiri LG ini meninggal dunia di Seoul, Korea Selatan. Selain sebagai pendiri LG, ia juga menjabat sebagai Ketua Koran Internasional Busan dan Ketua Federasi Industri Korea.

Selanjutnya putra sulung dari Koo In-Hwoi yang bernama Koo Cha-kyoung mengambil alih kepemimpinan perusahaan Goldstar dan Lak Hui. Dibawah kepemimpinannya, kedua perusahaan ini mencapai pertumbuhan yang luar biasa. Pendapatatn perusahaan mencapai lebih dari 100 milyar won pada tahun 1978.

Sejarah LG

Di tahun 1983, Koo Cha-kyoung menggabungkan kedua perusahaan ini dengan nama Lucky-Goldstar. Selanjutnya setelah 25 tahun memimpin, Koo Cha-kyoung kemudian memberikan kursi kepemimpinan perusahaan kepada anaknya yakni Koo Bon-moo pada tahun 1995.

Dibawah kepemimpinan Koo Bon-moo, Lucky Goldstar kemudian akhirnya berganti nama menjadi LG seperti yang kita kenal sekarang. Adapun slogan perusahaan yakni ‘Life’s Good’.

LG dibawah kendali Koo Bon-moo menjadi grup perusahaan yang bergerak di berbagai sektor seperti Elektronik, bahan kimia, telekomunikasi, rekayasa, teknologi informasi dan pembangkitan listrik. Untuk sektor kimia bergerak dibawah kendali LG Chem Ltd.

Untuk sektor elektronik dikendalikan oleh LG Electronics Inc. Di tahun 2018, pendapatan perusahaan LG bahkan menembus angka 147,2 milyar dollar Amerika.

LG Group hingga saat ini tetap dikenal sebagai salah satu perusahaan manufaktur elektronik terkemuka di Korea dan di Dunia bersaing dengan perusahaan asal Korea lainnya yakni Samsung yang didirikan oleh Lee Byung Chul. Perusahaan ini memiliki 30 anak perusahaan yang tersebar diseluruh dunia.

Continue Reading→



PENGUSAHA SUKSES - Prajogo Pangestu lahir dengan nama Tionghoa Phang Djoen Phen. Ia dilahirkan pada tanggal 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat, Indonesia. Orang tuanya dikenal sebagai pedagang karet kecil. Terlahir dari keluarga miskin membuat Prajogo merasakan hidup yang sulit sejak kecil.

Pendidikan sekolahnya ia hanya bisa selesaikan hingga bangku sekolah menengah pertama saja. Saat usia remaja, Prajogo kemudian mencoba mengadu nasib ke ibukota Jakarta demi mendapat kehidupan yang lebih baik.

Namun setelah beberapa lama disana, ia tak juga mendapatkan pekerjaan. Hingga akhirnya ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Kalimantan.

Menjadi Sopir Angkot

Untuk menyambung hidup, Prajogo Pangestu bekerja sebagai sopir angkot. Pekerjaan itu ia lakoni pada tahun 1960. Pekerjaan sopir angkot itu menjadi sebuah batu loncatan dalam kehidupan Prajogo Pangestu.

Saat sedang menjadi sopir, Prajogo bertemu dengan pria yang bernama Bon Sun On atau dikenal dengan nama Burhan Uray. Pria tersebut berprofesi sebagai pengusaha kayu asal Malaysia. Pertemuan itulah yang kemudian mengubah kehidupannya

Bekerja di PT Djajanti Group

Ia kemudian bekerja sebagai karyawan dari Burhan Uray yang dikenal sebagai pendiri dari PT Djajanti Group di tahun 1969. Tujuh tahun bekerja disana dengan keras, Burhan Uray kemudian Prajogo Pangestu sebagai General Manager (GM) di Pabrik Plywood Nusantara yang berada di Gresik, Jawa Timur.

Kariernya sebagai General Manager di PT Plywood Nusantara hanya berlangsung setahun saja. Ia kemudian memutuskan keluar dari perusahaan tersebut.

Setelah keluar, Prajogo Pangestu akhirnya mencoba menjalankan bisnisnya sendiri. Untuk itu, ia pertama-tama membeli perusahaan kayu bernama CV Pacific Lumber Coy. Perusahaan tersebut kala itu sedang mengalami kesulitan keuangan.

Pendiri Barito Pasific

Berbekal modal pinjaman dari Bank BRI, Ia sukses mengambil alih CV Pacific Lumber Coy yang kala itu dikenal bergerak dibidang industri kayu. Manajemen dan bisnis perusahaan tersebut ia perbaiki sedikit demi sedikit.

Kala itu perusahaan tersebut bahkan memiliki hak konsesi hingga 6 juta hektare diseluruh Indonesia. Produk yang dihasilkan perusahan tersebut yaitu plywood, blockboard, particle board, dan woodworking product. Produknya juga diekspor ke luar negeri seperti Eropa dan Amerika.

Setelah itu ia kemudian mengganti nama perusahaan dengan nama PT Barito Pacific. Dibawah kepemimpinan Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific berkembang pesat. Di zaman pemerintahan presiden Soeharto, Prajogo Pangestu banyak bekerja sama dengan perusahaan dari anak anak dan kolega dari Soeharto.

Dengan begitu bisnisnya semakin berkembang dan melebar ke sektor lainnya selain pengolahan kayu yaitu properti, petrokimia dan minyak sawit mentah. Maka tak mengherankan bila pada saat itu Prajogo Pangestu sudah dikenal sebagai salah satu pengusuaha terkaya di Indonesia.

Memasuki tahun 2000, bisnis pengolahan kayu mulai mengalami kemunduran. Ini ditandai dengan ditutupnya beberapa pabrik pengolahan kayu perusahaan mulai tahun 2004 hingga tahun 2007.

Beralih Ke Bisnis Petrokimia dan Energi

Akhirnya, Prajogo Pangestu kemudian mengubah arah bisnis perusahaan Barito Pasific miliknya ke bisnis Petrokimia dan Energi sejak tahun 2007. Di tahun itu juga, ia mengambil alih 70 persen saham perusahaan petrokimia bernama PT Chandra Asri.

Di tahun 2011, Chandra Asri dan Tri Polyta Indonesia melakukan merger atau penggabungan. Ini kemudian membuat perusahaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu ini menjadi perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.

Setelah iitu ia kemudian membeli sebagian saham Star Energy dari perusahaan yang berasal dari Thailand. Dengan begitu, Prajogo mempunyai kepemiliki penuh atas Star Ennergy setelah sebelumnya ia memiliki saham mayoritas atas perusahaan energi tersebut. Star Energy milik Prajogo diketahui memiliki beberapa proyek panas bumi atau PLTP di Indonesia.

Kekayaan Prajogo Pangestu

Sejak zaman Presiden Soharto, Prajogo Pangestu sudah dikenal sebagai salah satu konglomerat atau pengusaha kayu ternama. Kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari kepemilikan saham mayoritas sekitar 71.64 persen saham di PT Barito Pasific. Perusahaan ini memiliki dua anak perusahaan yakni Chandra Asri Petrochemical dan Star Energy Geothermal.

Berdasarkan data forbes bulan september 2022, Kekayaan Prajogo Pangestu mencapai 80.4 triliun rupiah. Ia menempati posisi sebagai orang ketiga terkaya di Indonesia.

Biografi Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot Kini Pengusaha Sukses Berharta Puluhan Triliun Rupiah

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - Prajogo Pangestu lahir dengan nama Tionghoa Phang Djoen Phen. Ia dilahirkan pada tanggal 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat, Indonesia. Orang tuanya dikenal sebagai pedagang karet kecil. Terlahir dari keluarga miskin membuat Prajogo merasakan hidup yang sulit sejak kecil.

Pendidikan sekolahnya ia hanya bisa selesaikan hingga bangku sekolah menengah pertama saja. Saat usia remaja, Prajogo kemudian mencoba mengadu nasib ke ibukota Jakarta demi mendapat kehidupan yang lebih baik.

Namun setelah beberapa lama disana, ia tak juga mendapatkan pekerjaan. Hingga akhirnya ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Kalimantan.

Menjadi Sopir Angkot

Untuk menyambung hidup, Prajogo Pangestu bekerja sebagai sopir angkot. Pekerjaan itu ia lakoni pada tahun 1960. Pekerjaan sopir angkot itu menjadi sebuah batu loncatan dalam kehidupan Prajogo Pangestu.

Saat sedang menjadi sopir, Prajogo bertemu dengan pria yang bernama Bon Sun On atau dikenal dengan nama Burhan Uray. Pria tersebut berprofesi sebagai pengusaha kayu asal Malaysia. Pertemuan itulah yang kemudian mengubah kehidupannya

Bekerja di PT Djajanti Group

Ia kemudian bekerja sebagai karyawan dari Burhan Uray yang dikenal sebagai pendiri dari PT Djajanti Group di tahun 1969. Tujuh tahun bekerja disana dengan keras, Burhan Uray kemudian Prajogo Pangestu sebagai General Manager (GM) di Pabrik Plywood Nusantara yang berada di Gresik, Jawa Timur.

Kariernya sebagai General Manager di PT Plywood Nusantara hanya berlangsung setahun saja. Ia kemudian memutuskan keluar dari perusahaan tersebut.

Setelah keluar, Prajogo Pangestu akhirnya mencoba menjalankan bisnisnya sendiri. Untuk itu, ia pertama-tama membeli perusahaan kayu bernama CV Pacific Lumber Coy. Perusahaan tersebut kala itu sedang mengalami kesulitan keuangan.

Pendiri Barito Pasific

Berbekal modal pinjaman dari Bank BRI, Ia sukses mengambil alih CV Pacific Lumber Coy yang kala itu dikenal bergerak dibidang industri kayu. Manajemen dan bisnis perusahaan tersebut ia perbaiki sedikit demi sedikit.

Kala itu perusahaan tersebut bahkan memiliki hak konsesi hingga 6 juta hektare diseluruh Indonesia. Produk yang dihasilkan perusahan tersebut yaitu plywood, blockboard, particle board, dan woodworking product. Produknya juga diekspor ke luar negeri seperti Eropa dan Amerika.

Setelah itu ia kemudian mengganti nama perusahaan dengan nama PT Barito Pacific. Dibawah kepemimpinan Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific berkembang pesat. Di zaman pemerintahan presiden Soeharto, Prajogo Pangestu banyak bekerja sama dengan perusahaan dari anak anak dan kolega dari Soeharto.

Dengan begitu bisnisnya semakin berkembang dan melebar ke sektor lainnya selain pengolahan kayu yaitu properti, petrokimia dan minyak sawit mentah. Maka tak mengherankan bila pada saat itu Prajogo Pangestu sudah dikenal sebagai salah satu pengusuaha terkaya di Indonesia.

Memasuki tahun 2000, bisnis pengolahan kayu mulai mengalami kemunduran. Ini ditandai dengan ditutupnya beberapa pabrik pengolahan kayu perusahaan mulai tahun 2004 hingga tahun 2007.

Beralih Ke Bisnis Petrokimia dan Energi

Akhirnya, Prajogo Pangestu kemudian mengubah arah bisnis perusahaan Barito Pasific miliknya ke bisnis Petrokimia dan Energi sejak tahun 2007. Di tahun itu juga, ia mengambil alih 70 persen saham perusahaan petrokimia bernama PT Chandra Asri.

Di tahun 2011, Chandra Asri dan Tri Polyta Indonesia melakukan merger atau penggabungan. Ini kemudian membuat perusahaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu ini menjadi perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.

Setelah iitu ia kemudian membeli sebagian saham Star Energy dari perusahaan yang berasal dari Thailand. Dengan begitu, Prajogo mempunyai kepemiliki penuh atas Star Ennergy setelah sebelumnya ia memiliki saham mayoritas atas perusahaan energi tersebut. Star Energy milik Prajogo diketahui memiliki beberapa proyek panas bumi atau PLTP di Indonesia.

Kekayaan Prajogo Pangestu

Sejak zaman Presiden Soharto, Prajogo Pangestu sudah dikenal sebagai salah satu konglomerat atau pengusaha kayu ternama. Kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari kepemilikan saham mayoritas sekitar 71.64 persen saham di PT Barito Pasific. Perusahaan ini memiliki dua anak perusahaan yakni Chandra Asri Petrochemical dan Star Energy Geothermal.

Berdasarkan data forbes bulan september 2022, Kekayaan Prajogo Pangestu mencapai 80.4 triliun rupiah. Ia menempati posisi sebagai orang ketiga terkaya di Indonesia.

Continue Reading→



PENGUSAHA SUKSES - Ferry Unardi dikenal sebagai pendiri Traveloka sebuah startup penyedia layanan tiket pesawat dan hotel di Indonesia secara online. Dalam membangun Traveloka ini Ferry Unardi memilih berhenti kuliah di harvard demi mengejar mimpinya itu. Saat mendirikan Traveloka, ia bantu oleh Saat mendirikan Traveloka, ia bantu oleh Derianto Kusuma dan Albert Zhang.

Saat ini Traveloka merupakan salah satu perusahaan rintisan (Startup) yang paling berkembang pesat di Indonesia. Traveloka dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan tiket online di Indonesia. Siapa sangka pendiri traveloka ini berhenti kuliah demi fokus membangun bisnisnya. Berikut kisah dari Ferry Unardi dan sejarah berdirinya Traveloka

Mengenai Ferry Unardi, anak muda ini lahir pada tanggal 16 Januari 1988 di kota Padang, Sumatera Barat. Selepas lulus SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di luar negeri tepatnya di Jurusan Science and Engineering di Purdue University yang terletak di wilayah bagian Indiana, Amerika Serikat.

Setelah lulus kuliah pada tahun 2008, Ferry kemudian diterima bekerja di perusahaan milik Microsoft di wilayah bagian Seattle.

Selama 3 tahun ia bekerja disana dan memiliki banyak pengalaman. Tak lama kemudian ia melanjutkan pendidikannya di program master di Harvard University.

Awal Mula Mendirikan Bisnis Travel

Naluri bisnis Ferry Unardi mulai muncul ketika ia sudah melewati satu semester di kampusnya. Ia memilih mengembangkan bisnis dibidang reservasi tiket pesawat.

Hal ini didasarkan pada pengalamannya saat ia merasa kesulitan dalam reservasi tiket dari Amerika menuju Padang sebab rute yang tersedia hanya sampai di Jakarta saja sedangkan untuk ke Padang harus melanjutkan perjalanan lagi.

Disamping itu ia sudah berpengalaman selama 8 tahun mempelajari sistem reservasi pesawat. Ferry juga berharap dengan bisnisnya ini dapat memudahkan masyarakat dalam memudahkan pemesanan tiket pesawat.

Dalam menajalankan bisnisnya, ia dibantu dua orang temannya yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Keyakinan Ferry terhadap bisnisnya sangat tinggi.

Hingga ia fokus dalam mengembangkan bisnis pemesanan tiketnya tersebut. Untuk fokus dibisnisnya ia akhirnya memilih berhenti melanjutkan kuliahnya di Harvard University.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Fery Unardi ini, namun Ferry percaya pada perusahaan rintisannya tersebut. Dibantu dengan dua temannya tersebut, Ferry kemudian mulain merancang core bisnis usahanya dan rencana mereka kedepan.

Sejarah Berdirinya Traveloka

Dalam biografi Ferry Unardi, ia bersama dua temannya kemudian memilih nama Traveloka dan resmi merilis Traveloka pada bulan oktober 2012. Ibarat jalan yang tak selamanya mulus, bisnis mereka juga pada awalnya tidak berjalan mulus. Pada awal-awal peluncuran, tak ada maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.

Tidak cepat putus asa dan terus bekerja keras mengembangkan bisnisnya, lambat laun Traveloka mulai berkembang sedikit demi sedikit dan mulai banyak maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.

Awalnya Traveloka hanya beranggotakan 8 orang dalam menjalankan usahanya, saat ini Traveloka sudah memiliki karyawan sebanyak lebih ratusan orang yang terbagi-bagi dalam berbagai divisi atau departemen.

Traveloka, Startup Travel Tersukses

Traveloka sendiri saat ini berkembang sebagai salah satu startup travel tersukses di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2012, Traveloka rintisan Ferry Unardi terus mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor untuk mengembangkan bisnisnya.

Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja namun sudah merambah jasa reservasi hotel dan juga tiket kereta api. Hingga saat ini Traveloka memiliki nilai valuasi mencapai sekitar 26,2 triliun rupiah. Total kunjungan ke website traveloka mencapai 16.5 juta orang tiap bulannya.

Traveloka Menjadi Startup Unicorn

Hal ini membuat Traveloka dijuluki sebagai perusahaan startup Unicorn bersama dengan Gojek dan Tokopedia yaitu perusahaan startup dengan valuasi diatas 1 milyar dollar.

Kesuksesan Traveloka sebagai agen tiket online nomor satu di Indonesia membuat nama Ferry Unardi yang kini menjabat sebagai CEO Traveloka melejit namanya.

Orag Terkaya di Indonesia

Dalam biografi Ferry Unardi diketahui bahwa, pada tahun 2018 majalah Globe Asia mengeluarkan daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut majalah tersebut, Ferry Unardi ditaksir memiliki kekayaan sekitar 145 juta Dollar atau setara dengan Rp 2,09 triliun.

Kekayaannya ini berasal dari saham yang ia miliki di Traveloka. Selain Ferry Unardi, juga terdapat nama Nadiem Makarim yang merupakan pendiri Gojek, William Tanuwijaya (Pendiri Tokopedia) dan Ahmad Zaky (Pendiri Bukalapak) sebagai pendiri startup yang menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Biografi Ferry Unardi, Berhenti Kuliah di Harvard Demi Menjadi Pendiri Traveloka

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - Ferry Unardi dikenal sebagai pendiri Traveloka sebuah startup penyedia layanan tiket pesawat dan hotel di Indonesia secara online. Dalam membangun Traveloka ini Ferry Unardi memilih berhenti kuliah di harvard demi mengejar mimpinya itu. Saat mendirikan Traveloka, ia bantu oleh Saat mendirikan Traveloka, ia bantu oleh Derianto Kusuma dan Albert Zhang.

Saat ini Traveloka merupakan salah satu perusahaan rintisan (Startup) yang paling berkembang pesat di Indonesia. Traveloka dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan tiket online di Indonesia. Siapa sangka pendiri traveloka ini berhenti kuliah demi fokus membangun bisnisnya. Berikut kisah dari Ferry Unardi dan sejarah berdirinya Traveloka

Mengenai Ferry Unardi, anak muda ini lahir pada tanggal 16 Januari 1988 di kota Padang, Sumatera Barat. Selepas lulus SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di luar negeri tepatnya di Jurusan Science and Engineering di Purdue University yang terletak di wilayah bagian Indiana, Amerika Serikat.

Setelah lulus kuliah pada tahun 2008, Ferry kemudian diterima bekerja di perusahaan milik Microsoft di wilayah bagian Seattle.

Selama 3 tahun ia bekerja disana dan memiliki banyak pengalaman. Tak lama kemudian ia melanjutkan pendidikannya di program master di Harvard University.

Awal Mula Mendirikan Bisnis Travel

Naluri bisnis Ferry Unardi mulai muncul ketika ia sudah melewati satu semester di kampusnya. Ia memilih mengembangkan bisnis dibidang reservasi tiket pesawat.

Hal ini didasarkan pada pengalamannya saat ia merasa kesulitan dalam reservasi tiket dari Amerika menuju Padang sebab rute yang tersedia hanya sampai di Jakarta saja sedangkan untuk ke Padang harus melanjutkan perjalanan lagi.

Disamping itu ia sudah berpengalaman selama 8 tahun mempelajari sistem reservasi pesawat. Ferry juga berharap dengan bisnisnya ini dapat memudahkan masyarakat dalam memudahkan pemesanan tiket pesawat.

Dalam menajalankan bisnisnya, ia dibantu dua orang temannya yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Keyakinan Ferry terhadap bisnisnya sangat tinggi.

Hingga ia fokus dalam mengembangkan bisnis pemesanan tiketnya tersebut. Untuk fokus dibisnisnya ia akhirnya memilih berhenti melanjutkan kuliahnya di Harvard University.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Fery Unardi ini, namun Ferry percaya pada perusahaan rintisannya tersebut. Dibantu dengan dua temannya tersebut, Ferry kemudian mulain merancang core bisnis usahanya dan rencana mereka kedepan.

Sejarah Berdirinya Traveloka

Dalam biografi Ferry Unardi, ia bersama dua temannya kemudian memilih nama Traveloka dan resmi merilis Traveloka pada bulan oktober 2012. Ibarat jalan yang tak selamanya mulus, bisnis mereka juga pada awalnya tidak berjalan mulus. Pada awal-awal peluncuran, tak ada maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.

Tidak cepat putus asa dan terus bekerja keras mengembangkan bisnisnya, lambat laun Traveloka mulai berkembang sedikit demi sedikit dan mulai banyak maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.

Awalnya Traveloka hanya beranggotakan 8 orang dalam menjalankan usahanya, saat ini Traveloka sudah memiliki karyawan sebanyak lebih ratusan orang yang terbagi-bagi dalam berbagai divisi atau departemen.

Traveloka, Startup Travel Tersukses

Traveloka sendiri saat ini berkembang sebagai salah satu startup travel tersukses di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2012, Traveloka rintisan Ferry Unardi terus mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor untuk mengembangkan bisnisnya.

Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja namun sudah merambah jasa reservasi hotel dan juga tiket kereta api. Hingga saat ini Traveloka memiliki nilai valuasi mencapai sekitar 26,2 triliun rupiah. Total kunjungan ke website traveloka mencapai 16.5 juta orang tiap bulannya.

Traveloka Menjadi Startup Unicorn

Hal ini membuat Traveloka dijuluki sebagai perusahaan startup Unicorn bersama dengan Gojek dan Tokopedia yaitu perusahaan startup dengan valuasi diatas 1 milyar dollar.

Kesuksesan Traveloka sebagai agen tiket online nomor satu di Indonesia membuat nama Ferry Unardi yang kini menjabat sebagai CEO Traveloka melejit namanya.

Orag Terkaya di Indonesia

Dalam biografi Ferry Unardi diketahui bahwa, pada tahun 2018 majalah Globe Asia mengeluarkan daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut majalah tersebut, Ferry Unardi ditaksir memiliki kekayaan sekitar 145 juta Dollar atau setara dengan Rp 2,09 triliun.

Kekayaannya ini berasal dari saham yang ia miliki di Traveloka. Selain Ferry Unardi, juga terdapat nama Nadiem Makarim yang merupakan pendiri Gojek, William Tanuwijaya (Pendiri Tokopedia) dan Ahmad Zaky (Pendiri Bukalapak) sebagai pendiri startup yang menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Continue Reading→



PENGUSAHA SUKSES - Ren Zhengfei dikenal sebagai pendiri perusahaan Huawei, salah satu perusahaan produsen teknologi telekomunikasi terbesar di China dan di dunia. Sampai saat ini Ren Zhengfei masih menjadi CEO dari Huawei, dan ia adalah orang dibalik kesuksesan Huawei sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di dunia.

Dibawah kepemimpinannya, Huawei berhasil mengalahkan Apple sebagai produsen smartphone terbesar kedua di dunia dibawah Samsung. Ren Zhenfei pada awalnya berlatar belakang sebagai insinyur teknik sipil, namun karena ketidakpuasannya dalam pekerjaan membuat ia kemudian mendirikan perusahaan Huawei. Bagaimana kisahnya?

Biografi Ren Zhengfei

Pendiri Huawei yakni Ren Zhengfei dilahirkan pada tanggal 25 Oktober 1944 di China. Ayahnya bernama Ren Moxun dan ibunya bernama Cheng Yuanzhao.

Orang tuanya bekerja sebagai guru sekolah. Ia menghabiskan masa sekolahnya di kota terpencil bernama Zhenning di daerah pegunungan di Provinsi Guizhou, China. Saat itu daerah tempat tinggal pendiri Huawei ini adalah salah satu daerah termiskin di Cina.

Insinyur Teknik Sipil

Setelah menyelesaikan sekolahnya pada 1963, Ren kemudian melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi lokal bernama ‘Institut Teknik Sipil dan Arsitektur Chongqing’ di kota Chongqing, China. Disana ia mengambil jurusan teknik sipil.

Setelah lulus, ia kemudian bekerja sebagai insinyur sipil hingga tahun 1974. Saat Ren Zhengfei berusia 30 tahun, China kala itu dilanda kekacauan selama masa revolusi kebudayaan pada tahun 1966.

Dari peristiwa itu, pendiri Huawei ini memutuskan bergabung dengan PLA (People Liberations Army) atau Tentara Pembebasan Rakyat China. Kala itu ia sempat menjabat hingga posisi wakil direktur atau setara kepala resimen, tetapi tanpa pangkat militer.

Ia diketahui bekerja di divisi Penelitian dan Pengembangan Elektronik dan komunikasi. Prestasinya yang luar biasa membuat ia kemudian ikut dalam ‘Konferensi Sains Nasional’ pada tahun 1978 dan ‘Kongres Nasional Partai Komunis China’. Hal ini kemudian membuat hubungannya dengan partai komunis china semakin erat.

Sejak sikap anti barat sudah diterapkan china sejak tahun 1900an. Ini membuat China tertinggal jauh dibelakang Barat dalam hal teknologi. Ren Zhengfei beranggapan bahwa China harus mengejar ketertinggalannya dalam hal teknologi dan mulai bersiap untuk itu.

Pendiri Perusahaan Huawei

Di tahun 1987, Ren Zhengfei kemudian mendirikan Huawei. Ia mendirikan perusahaan tersebut pada usia 44 tahun dengan modal 5.600 USD yang ia kumpulkan bersama dengan lima investor. Perusahaan itu didirikan di Shenzhen disebuah apartemen kecil. Pada awal berdirinya, China kala itu mulai membuka diri terhadap teknologi.

Perusahaan yang ia dirikan ini pada awalnya berfokus memproduksi switch telepon. Tak lama kemudian Huawei menjadi pengecer dan operator penyedia peralatan komunikasi. Karena dukungan pemerintah, perusahaan Huawei sukses menjadi operator penyedia telepon rumah di kota-kota yang ada di China.

Mereka juga mengenalkan teknologi telepon seluler yang saat itu populer di Eropa dan di Amerika. Dalam berbisnis atau membuat sebuah produk teknologi, Ren Zhengfei selalu mencari tahu apa yang dilakukan oleh kompetitor pada produk merekka, bagaimana mengembangkan dan bagaimana mereka memproduksi produknya.

Gaya Berbisnis Huawei

Langkah selanjutnya adalah mencari cara bagaimana membuat produk tersebut dan mencari cara untuk memproduksinya dengan lebih baik dan lebih murah dibanding kompetitor. Inilah yang menjadi keunggulan oleh Ren Zhengfei dan Huawei. Namun cara ini banyak yang menuduh Huawei melakukan pencurian rahasia dagang.

Bahkan di tahun 2003, perusahaan Cisco mengajukan gugatan dan menuduh Huawei melanggar setidaknya 5 paten dan menyalin kode sumber sistem operasi Cisco.

Pada tahun 1990, Huawei memulai penelitian dan pengembangan teknologi sendiri dengan fokus pada pasar pedesaan. Ren melihat bahwa penelitian dan pengembangan teknologi menjadi kunci kesuksesan pada perusahaan-perusahaan di Amerika.

Pada tahun 1990, Huawei memulai penelitian dan pengembangan teknologi sendiri dengan fokus pada pasar pedesaan. Ren melihat bahwa penelitian dan pengembangan teknologi menjadi kunci kesuksesan pada perusahaan-perusahaan di Amerika.

Huawei kemudian menyewa konsultan dari perusahaan teknologi Amerika untuk membantu Huawei dalam mempersiapkan rencana masa depan perusahaan. IBM dari Amerika menjadi salah satu konsultan mereka. IBM menyediakan teknologi untuk router Huawei dan sistem transmisi optik. Keduanya juga melakukan kerja sama dalam hal peneiitian dan pengembangan.Kerjasama ini juga membantu mempercepat pengembangan produk dan hubungan Huawei dengan Eropa.

Huawei, Perusahaan Manufaktur Teknologi Terbesar di China

Di Eropa, Huawei bekerja sama dengan perusahaan seperti Vodafone dan British Telecoms. Huawei menghabiskan 22,04 miliar USD, atau 15,9% dari total pendapatannya pada tahun 2020 untuk penelitian dan pengembangan teknologi. 

Ren Zhengfei sebagai CEO Huawei terus membangun perusahaannya menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia. Di tahun 2019, Mereka melaporkan pendapatan sebesar 123 miliar dollar AS. Perusahaan ini beroperasi di 170 negara dengan karyawan mencapai 197.000 orang.

Huawei tumbuh mewujudkan tujuan jangka panjang China dengan beralih dari manufaktur murah ke produk berteknologi tinggi. Mereka mengembangkan teknologi komunikasi 4G, 5G hingga pengembangan teknologi 6G. Mereka juga terus memperluas pengaruh mereka di luar negeri. Di China, Huawei menjadi perusahaan manufaktur teknologi terbesar dan terbaik di China.

Kekayaan Ren Zhengfei

Sebagai pendiri Huawei perusahaan teknologi terbesar di China, Ren Zhengfei termasuk dalam orang terkaya di China dan di dunia. Kepemilikan sahamnya di Huawei sekitar 1.4 persen. Dan kekayaannya sekitar 1 milyar dollar USD atau sekitar 14 triliun rupiah menurut majalah Forbes pada tahun 2022.

Biografi Ren Zhengfei, Kisah Insinyur Bangunan Menjadi Pendiri Perusahaan Huawei

Pengusaha Sukses   at  Desember 06, 2022  No comments



PENGUSAHA SUKSES - Ren Zhengfei dikenal sebagai pendiri perusahaan Huawei, salah satu perusahaan produsen teknologi telekomunikasi terbesar di China dan di dunia. Sampai saat ini Ren Zhengfei masih menjadi CEO dari Huawei, dan ia adalah orang dibalik kesuksesan Huawei sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di dunia.

Dibawah kepemimpinannya, Huawei berhasil mengalahkan Apple sebagai produsen smartphone terbesar kedua di dunia dibawah Samsung. Ren Zhenfei pada awalnya berlatar belakang sebagai insinyur teknik sipil, namun karena ketidakpuasannya dalam pekerjaan membuat ia kemudian mendirikan perusahaan Huawei. Bagaimana kisahnya?

Biografi Ren Zhengfei

Pendiri Huawei yakni Ren Zhengfei dilahirkan pada tanggal 25 Oktober 1944 di China. Ayahnya bernama Ren Moxun dan ibunya bernama Cheng Yuanzhao.

Orang tuanya bekerja sebagai guru sekolah. Ia menghabiskan masa sekolahnya di kota terpencil bernama Zhenning di daerah pegunungan di Provinsi Guizhou, China. Saat itu daerah tempat tinggal pendiri Huawei ini adalah salah satu daerah termiskin di Cina.

Insinyur Teknik Sipil

Setelah menyelesaikan sekolahnya pada 1963, Ren kemudian melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi lokal bernama ‘Institut Teknik Sipil dan Arsitektur Chongqing’ di kota Chongqing, China. Disana ia mengambil jurusan teknik sipil.

Setelah lulus, ia kemudian bekerja sebagai insinyur sipil hingga tahun 1974. Saat Ren Zhengfei berusia 30 tahun, China kala itu dilanda kekacauan selama masa revolusi kebudayaan pada tahun 1966.

Dari peristiwa itu, pendiri Huawei ini memutuskan bergabung dengan PLA (People Liberations Army) atau Tentara Pembebasan Rakyat China. Kala itu ia sempat menjabat hingga posisi wakil direktur atau setara kepala resimen, tetapi tanpa pangkat militer.

Ia diketahui bekerja di divisi Penelitian dan Pengembangan Elektronik dan komunikasi. Prestasinya yang luar biasa membuat ia kemudian ikut dalam ‘Konferensi Sains Nasional’ pada tahun 1978 dan ‘Kongres Nasional Partai Komunis China’. Hal ini kemudian membuat hubungannya dengan partai komunis china semakin erat.

Sejak sikap anti barat sudah diterapkan china sejak tahun 1900an. Ini membuat China tertinggal jauh dibelakang Barat dalam hal teknologi. Ren Zhengfei beranggapan bahwa China harus mengejar ketertinggalannya dalam hal teknologi dan mulai bersiap untuk itu.

Pendiri Perusahaan Huawei

Di tahun 1987, Ren Zhengfei kemudian mendirikan Huawei. Ia mendirikan perusahaan tersebut pada usia 44 tahun dengan modal 5.600 USD yang ia kumpulkan bersama dengan lima investor. Perusahaan itu didirikan di Shenzhen disebuah apartemen kecil. Pada awal berdirinya, China kala itu mulai membuka diri terhadap teknologi.

Perusahaan yang ia dirikan ini pada awalnya berfokus memproduksi switch telepon. Tak lama kemudian Huawei menjadi pengecer dan operator penyedia peralatan komunikasi. Karena dukungan pemerintah, perusahaan Huawei sukses menjadi operator penyedia telepon rumah di kota-kota yang ada di China.

Mereka juga mengenalkan teknologi telepon seluler yang saat itu populer di Eropa dan di Amerika. Dalam berbisnis atau membuat sebuah produk teknologi, Ren Zhengfei selalu mencari tahu apa yang dilakukan oleh kompetitor pada produk merekka, bagaimana mengembangkan dan bagaimana mereka memproduksi produknya.

Gaya Berbisnis Huawei

Langkah selanjutnya adalah mencari cara bagaimana membuat produk tersebut dan mencari cara untuk memproduksinya dengan lebih baik dan lebih murah dibanding kompetitor. Inilah yang menjadi keunggulan oleh Ren Zhengfei dan Huawei. Namun cara ini banyak yang menuduh Huawei melakukan pencurian rahasia dagang.

Bahkan di tahun 2003, perusahaan Cisco mengajukan gugatan dan menuduh Huawei melanggar setidaknya 5 paten dan menyalin kode sumber sistem operasi Cisco.

Pada tahun 1990, Huawei memulai penelitian dan pengembangan teknologi sendiri dengan fokus pada pasar pedesaan. Ren melihat bahwa penelitian dan pengembangan teknologi menjadi kunci kesuksesan pada perusahaan-perusahaan di Amerika.

Pada tahun 1990, Huawei memulai penelitian dan pengembangan teknologi sendiri dengan fokus pada pasar pedesaan. Ren melihat bahwa penelitian dan pengembangan teknologi menjadi kunci kesuksesan pada perusahaan-perusahaan di Amerika.

Huawei kemudian menyewa konsultan dari perusahaan teknologi Amerika untuk membantu Huawei dalam mempersiapkan rencana masa depan perusahaan. IBM dari Amerika menjadi salah satu konsultan mereka. IBM menyediakan teknologi untuk router Huawei dan sistem transmisi optik. Keduanya juga melakukan kerja sama dalam hal peneiitian dan pengembangan.Kerjasama ini juga membantu mempercepat pengembangan produk dan hubungan Huawei dengan Eropa.

Huawei, Perusahaan Manufaktur Teknologi Terbesar di China

Di Eropa, Huawei bekerja sama dengan perusahaan seperti Vodafone dan British Telecoms. Huawei menghabiskan 22,04 miliar USD, atau 15,9% dari total pendapatannya pada tahun 2020 untuk penelitian dan pengembangan teknologi. 

Ren Zhengfei sebagai CEO Huawei terus membangun perusahaannya menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia. Di tahun 2019, Mereka melaporkan pendapatan sebesar 123 miliar dollar AS. Perusahaan ini beroperasi di 170 negara dengan karyawan mencapai 197.000 orang.

Huawei tumbuh mewujudkan tujuan jangka panjang China dengan beralih dari manufaktur murah ke produk berteknologi tinggi. Mereka mengembangkan teknologi komunikasi 4G, 5G hingga pengembangan teknologi 6G. Mereka juga terus memperluas pengaruh mereka di luar negeri. Di China, Huawei menjadi perusahaan manufaktur teknologi terbesar dan terbaik di China.

Kekayaan Ren Zhengfei

Sebagai pendiri Huawei perusahaan teknologi terbesar di China, Ren Zhengfei termasuk dalam orang terkaya di China dan di dunia. Kepemilikan sahamnya di Huawei sekitar 1.4 persen. Dan kekayaannya sekitar 1 milyar dollar USD atau sekitar 14 triliun rupiah menurut majalah Forbes pada tahun 2022.

Continue Reading→

Discussion

William Lever Pendiri Unilever Yang Menemukan Sabun Cuci Sunlight

PENGUSAHA SUKSES - Pendiri Unilever ini dikenal lahir dengan nama lengkap William Hesketh Lever. Ia lahir pada tanggal 19 September 1851 di...

© 2013 Pengusaha Sukses. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9Published..Blogger Templates
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.